Pada tanggal 18 Agustus 2021, Presiden Joko Widodo atau yang akrab disapa Jokowi mengenakan baju adat Kutai saat menghadiri upacara peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-76 di Istana Merdeka. Penampilan Presiden Jokowi dengan baju adat Kutai ini pun menjadi sorotan publik dan menuai berbagai komentar.
Baju adat Kutai yang dikenakan oleh Presiden Jokowi merupakan pakaian tradisional dari suku Kutai yang berasal dari Kalimantan Timur. Baju adat Kutai biasanya terbuat dari kain songket dengan motif dan warna yang khas. Baju adat Kutai ini memiliki makna dan simbol yang dalam bagi masyarakat Kutai, mulai dari status sosial, kebanggaan akan warisan budaya, hingga identitas etnis.
Dengan mengenakan baju adat Kutai, Presiden Jokowi ingin menunjukkan keberagaman budaya di Indonesia serta menghargai dan memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa. Tidak hanya itu, penampilan Presiden Jokowi dengan baju adat Kutai juga disambut positif oleh masyarakat Kutai dan menjadi bentuk apresiasi atas kekayaan budaya daerah.
Kehadiran Presiden Jokowi dengan baju adat Kutai juga dianggap sebagai upaya untuk mempromosikan pariwisata dan budaya daerah, serta memperkuat hubungan antara pemerintah pusat dengan daerah. Hal ini sejalan dengan semangat untuk membangun Indonesia yang maju, berdaulat, adil, dan makmur, yang didasari oleh semangat gotong royong dan kerja keras.
Dengan mengenakan baju adat Kutai, Presiden Jokowi juga mengingatkan kita semua akan pentingnya melestarikan warisan budaya dan menghargai keberagaman budaya di Indonesia. Sebagai warga negara Indonesia, kita semua memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan melestarikan budaya-budaya daerah agar tetap lestari dan bisa diwariskan kepada generasi selanjutnya.
Dengan demikian, penampilan Presiden Jokowi dengan baju adat Kutai bukan hanya sekedar penampilan formal semata, namun juga memiliki makna yang dalam bagi persatuan dan kesatuan bangsa serta keberagaman budaya di Indonesia. Semoga keberagaman budaya di Indonesia tetap menjadi kekuatan dan sumber kebanggaan bagi kita semua.